Aku, Anak Pertama

 Aku, Anak Pertama

Katanya aku harus kuat,
Jadi contoh, jadi tempat sandar yang hangat.
Tapi kadang, aku juga lelah…
Ingin menangis tanpa harus merasa bersalah.

Aku belajar menahan rindu,
Saat pelukan hanya untuk adik yang baru.
Aku belajar menjadi dewasa terlalu cepat,
Menelan tangis dalam senyap.

Tak apa… katanya aku hebat,
Tapi siapa yang tahu luka di balik semangat?
Aku tidak iri, sungguh tidak,
Hanya ingin dimengerti walau sejenak.

Jika boleh jujur tanpa takut salah,
Aku juga butuh ruang untuk rapuh dan pasrah.
Tapi untuk mereka, aku tetap berdiri,
Karena aku… anak pertama. Harus jadi yang paling mengerti.


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak