Persimpangan Paling Sunyi
Oleh Ibrahim Hasan
di persimpangan yang tak bernama ini aku berdiri di
antara waktu, bukan karena ingin tinggal, tapi karena
tak ada satu pun arah yang memanggilku kembali.
Terang yang dulu memelukku,
telah surut menjadi bayang yang samar. Doa-doa
kehilangan arah, dan aku pun berjalan dalam kabut
tanpa tahu Dimana arah pulang berada.
Aku ingin mendekat, sungguh, namun tiap sujud
terasa asing. Seolah jarak antara-mu dan hatiku
kian membentang oleh sunyi yang tak kukenal.
Tuhan
Jika aku menyimpang dari Cahaya, jangan biarkan aku
jatuh tanpa isyarat. Giringlah aku, meski lewat luka,
asal aku tahu kau masih ada di ujung perihku.
Dan bila tak ada lagi arah di mataku,
jadilah kau satu-satunya tujuan, agar meski tak pasti,
aku tetap berjalan menuju-mu, dengan hati yang pelan-
pelan belajar percaya kembali.
Tags
Mathwork